Content

Kamis, 07 Januari 2016

Air Terjun Grenjengan Kembar


Karena letaknya yang dikelilingi banyak gunung, Magelang memiliki banyak sekali air terjun (Curug), salah satunya adalah air terjun Grenjengan Kembar. Kata Grenjengan adalah kata yang berasal dari bahasa jawa yang dipakai masyarakat setempat yang artinya adalah curug/ air terjun. Sumber mata air terjun Grenjengan Kembar berasal dari anak sungai Cebong dari lereng Gunung Merbabu. Diberi nama Grenjengan Kembar karena dilokasi ini terdapat tiga air terjun yang bersebalahan dimana dua diantaranya berasal dari sumber mata air yang sama yang terbelah oleh batu besar dibagian atasnya sehingga menjadi dua air terjun yang nampak sama (kembar). Ketinggian air terjun pertama sekitar 12m (sampai tingkat satu) dan 2m (menuju tingkat kedua), sedangkan air terjun yang ketiga berketinggian kurang lebih 18m. Wisata Grenjengan kembar baru diresmikan dan diperkenalkan ke masyarakat umum pada tahun 2012. Lokasi wisata ini beradadi kawasan hutan konservasi Resort Wekas Seksi Pengelolaan Taman Nasional ilayah II Krogowanan, Taman Nasional Gunung Merbabu, lebih tepatnya di Dusun Citran, Desa Munengwarangan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. kurang lebih 22 km dari Kota Magelang menuju Kopeng, Salatiga atau 3 km dari Kecamatan Pakis.  
Akses jalan untuk menuju lokasi wisata ini sangat mudah, di kilometer 19 jalan raya Magelang Kopeng anda akan menemukan plang petunjuk keberadaan Grenjengan Kembar dan  Makam Panembahan Ngabei Noto yang tak lain adalah Raja Paku Alam VI yang melarikan diri ke Pakis karena terjadi perang saudara antara dua kerajaan Yogyakarta dan Surakarta dan akhirnya meninggal dan dimakamkan di Dusun Ngabean, Desa Muneng Warangan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Satu desa dengan lokasi keberadaan Air Terjun Grenjengan Kembar namun berbeda dusun. Dari jalan masuk mengikuti papan petunjuk yang kita temukan di pinggir jalan raya, kita tinggal menikuti jalan beraspal yang tersedia saja tidak perlu masuk gang lagi sebelum menemukan petunjuk selanjutnya. Jika kita sudah menemukan petunjuk ketiga, itu artinya sang curug kembar pun sudah semakin dekat. Tinggal belok kiri saja dan kita sudah sampai di lahan penitipan motor di halaman rumah warga yang cukup luas. Untuk masuk kedalam lokasi wisata, anda hanya akan dikenakan biaya parker. Untuk parker sepeda motor, anda cukup memberikan selembar uang kertas bergambar Pangeran Antasari.Untuk sampai di Grenjengan Kembar, dari lokasi parkir anda harus berjalan kaki melewati jalan setapak dimana selam perjalanan anda akan melewati bukit yang terbelah dan hutan pinus yang sangat indah dan menyegarkan.