Karena letaknya yang dikelilingi banyak
gunung, Magelang memiliki banyak sekali air terjun (Curug), salah
satunya adalah air terjun Grenjengan Kembar. Kata Grenjengan adalah kata
yang berasal dari bahasa jawa yang dipakai masyarakat setempat yang
artinya adalah curug/ air terjun. Sumber mata air terjun Grenjengan
Kembar berasal dari anak sungai Cebong dari
lereng Gunung Merbabu. Diberi nama Grenjengan Kembar karena dilokasi ini
terdapat tiga air terjun yang bersebalahan dimana dua diantaranya
berasal dari sumber mata air yang sama yang terbelah oleh batu besar
dibagian atasnya sehingga menjadi dua air terjun yang nampak sama
(kembar). Ketinggian air terjun pertama sekitar 12m (sampai tingkat
satu) dan 2m (menuju tingkat kedua), sedangkan air terjun yang ketiga
berketinggian kurang lebih 18m. Wisata Grenjengan kembar baru diresmikan
dan diperkenalkan ke masyarakat umum pada tahun 2012. Lokasi wisata ini
beradadi kawasan hutan konservasi Resort Wekas Seksi Pengelolaan Taman
Nasional ilayah II Krogowanan, Taman Nasional Gunung Merbabu, lebih
tepatnya di Dusun Citran, Desa Munengwarangan, Kecamatan Pakis,
Kabupaten Magelang. kurang lebih 22 km dari Kota Magelang menuju Kopeng,
Salatiga atau 3 km dari Kecamatan Pakis.
Akses jalan untuk menuju lokasi wisata ini
sangat mudah, di kilometer 19 jalan raya Magelang Kopeng anda akan
menemukan plang petunjuk keberadaan Grenjengan Kembar dan Makam
Panembahan Ngabei Noto yang tak lain adalah Raja Paku Alam VI yang
melarikan diri ke Pakis karena terjadi perang saudara antara dua
kerajaan Yogyakarta dan Surakarta dan akhirnya meninggal dan dimakamkan
di Dusun Ngabean, Desa Muneng Warangan, Kecamatan Pakis, Kabupaten
Magelang. Satu desa dengan lokasi keberadaan Air Terjun Grenjengan
Kembar namun berbeda dusun. Dari jalan masuk mengikuti papan petunjuk
yang kita temukan di pinggir jalan raya, kita tinggal menikuti jalan
beraspal yang tersedia saja tidak perlu masuk gang lagi sebelum
menemukan petunjuk selanjutnya. Jika kita sudah menemukan petunjuk
ketiga, itu artinya sang curug kembar pun sudah semakin dekat. Tinggal
belok kiri saja dan kita sudah sampai di lahan penitipan motor di
halaman rumah warga yang cukup luas. Untuk masuk kedalam lokasi wisata,
anda hanya akan dikenakan biaya parker. Untuk parker sepeda motor, anda
cukup memberikan selembar uang kertas bergambar Pangeran Antasari.Untuk
sampai di Grenjengan Kembar, dari lokasi parkir anda harus berjalan
kaki melewati jalan setapak dimana selam perjalanan anda akan melewati
bukit yang terbelah dan hutan pinus yang sangat indah dan menyegarkan.